Senin, Februari 22, 2010

6 x 32

Gigi manusia dewasa berjumlah 32 gigi, sebagai "cikal bakal" dokter gigi, saya dituntut untuk memeriksa dengan detail 32 gigi tiap pasien dalam 6 hari kerja, fuih capek juga tapi lama-lama asyik juga. Ada keunikan dan kemisteriusan tersendiri dalam setiap gigi manusia, bikin makin penasaran juga.
Jenuh...pastinya, saya berusaha pertahankan semangat ini toh ini baru awal dari perjalananku tuk mencapai cita-cita. Berusaha mencari tantangan dan kreatifitas tiap kasus ataupun tindakan, itu yang membuat aku agar tidak jenuh.
Aneh juga, gigi merupakan bagian dari tubuh manusia yang mungkin sering kali disepelakan keberadaanya tapi ketika gigi tersebut mengeluh, baru sadar arti sebuah gigi, dan kemudian akan mengeluhkan juga biaya perawatan gigi yang sangat mahal. Diminta untuk menjaga gigi tetap sehat aja dengan biaya yang murah aja tidak mau, e akhirnya harus berobat juga ke dokter gigi yang mahal.
Kenapa biaya tindakan dokter gigi mahal?wajar mungkin karena gigi yang sangat kecil butuh penanganan yang sangat rumit juga. Simple....

Senin, Februari 22, 2010

ART OF THE TEETH

aSetelah kurasakan bagaimana menambal gigi walaupun pengalamanku belum seberapa, tapi kini ku nikmati, ternyata sangat menyenangkan. Seni!!yah, aku dihadapkan sebuak seni, bagamaina membuat permukaan gigi yang awalnya berlubang kemudian aku perbaiki kembali ke bentuk aslinya.

Aku bersyukur, aku dilahirkan di keluarga yang mencintai seni, ayahkua sangat lihai dalam menggambar dan mencampuradukkan warna. Beliau yang mengajarkan aku menyablon, penuh kesabaran, teliti dan penuh perasaan. Pake filling!!, kata ayahku setiap aku menyablon, bukan teoritis. Ayahku pernah menamparku karena aku salah dalam menyablon, aku ingat aku salah memadukan warna kemudian ayahku membantuku bagaimana cara memadukan warna.

Beruntung aku mempunyai jiwa seni. Menambal gigi tak jauh dengan menyablon. Penuh perasaan dan seni. I love it! Uniknya membentuk lekukan kecil gigi dan mengukir bentuk gigi. Yang paling penting tambalan tersebut awet.

Senin, Februari 22, 2010

KOASKU BULAN II

Awal bulan di tahun 2010 jadi bulan kedua koasku. Mayoritas di bulan itu aku menghadapi kasus karang gigi, fuih membersihkan karang gigi memang pekerjaan yang ekstra menyebalkan mungkin tapi buatku ini merupakan bisnis plan, secara teoritis lubang gigi ataupun sikat gigi berawal dari penumpukan sisa makanan yang menjadi karang, that is it, semua berawal, aku membersihkan karang gigi pasien kemudian mereka puas dengan kondisi giginya kemudian mereka yang membantuku mencari pasien lain. Mouth by mouth eh mouth by ear, simple mungkin aku g butuh promosi diri “aku loh dokter gigi muda” atau pun menyebarkan kartu nama, sangat tidak efektif dan terkesan arogan. Kepuasan pasienlah yang akan menentukan rexeki kita. Mulut mereka adalah rezekiku.
Perawatan saluran akar, sebuah tindakan mensterilisasi bakteri dari gigi yang sudah mati (simple that mean), sangat complicated dan buatku pusing serta setengah gila ;-) tapi thanks god, aku mendapatkan pasien yang sungguh-sungguh kooperatif. Apabila dia (baca hafiz-red) aku minta datang jam 8, ia sudah datang jam setengah 8, cleaning service aja lum datang ;-) aku sangat bersyukur punya pasien seperti itu. Makasih hafiz.
Secara umum, aku g peduli dengan reqruiment yang diminta oleh kepanitraan. Aku menjalani apa adanya. G peduli ranking berapa aku dalam daftar klasemen jumlahnya pasien, buatku, jumlah pasien belum tentu menunjukkan kwalitas tindakan. Aku sangat bangga bahwa pasien-pasienku datang atas kemauan sendiri tanpa aku mengeluarkan uang serta promosi yang mereka lakukan. ;-)

Jumat, Februari 19, 2010

KOASKU BULAN I

Seteleh 4 tahun ku berkecimpung di dunia perkulian, akhirnya aku di wisuda juga, yeah aku dapet gelar sarjana kedokteran gigi walaupun tidak puas akan hasil nilai yang aku capai gara-gara sistem yang eror, tapi mau gimana lagi sistem komputer emang tak selamanya bagus. Setidaknya aku bersyukur dengan pencapaian ini. Masih panjang perjalananku untuk meraih gelar dokter gigi, aku harus menempuh sekurang-kurangnya 1,5 tahun untuk koas, istilah kepanitraan untuk profesi di bidang kedokteran, aku harus diuji skill di klinik.
Minggu pertama aku jalani seakan ospek kala masuk pertama di perkuliahan, membayangkan horornya koas tapi aku yakin aja bahwa everything can be'ill right. Minggu kedua aku mulai menghadapi pasien, pengalaman pahit di awal koas, aku terkena damprat oleh dokter pembimbing karena aku salah memilih bahan tambalan, untungnya pasien itu teman sendiri setidaknya dia tidak ikut mendampratku tapi aku harus bongkar lagi tambalannya dan aku ganti, pelajaran pertama di koas.
Minggu ketiga aku mulai menerima pasien di luar, masih temen dan juga sahabatku, mereka meminta untuk dibersihkan karang giginya, alhmdulillah hasilnya perfect!!Mereka puas dengan perawatanku, mungkin hanya satu pasien yang agak hiperaktif, namanya si john, walaupun hasilnya buatku memuaskan tapi dia bener-bener rewel, he he..
Minggu keempat, aku mulai tindakan cabut gigi, alhmdulillah berhasil, walaupun semalam aku g bisa tidur untuk belajar dan memikirkan..
Bulan pertama koasku....dibilang berat ya berat dibilang asyik ya sedikit asyik...

Sabtu, Februari 13, 2010

PRIA KESEPIAN

Tiap hari ku jalani sendiri dengan pria-pria kesepian tapi kami tak merasa sedih, kami tetep ceria menjalani hidup karena toh kita nantinya kan sendiri hanya mungkin sekarang aneh aja bila pria kesepian tanpa belaian wanita. Mungkin belum saatnya untuk kami membelai dan dibelai oleh kaum hawa karena itu kami tak ingin melanggar aturannya. Trus kapan? yap, itu pertanyan yang terus mengusik kami, kapan kami bisa diberikan nikmat untuk berbagi dengan pasangan kami dan tak merasa kesepian lagi.
Waktu terus kami jalani untuk mempersiapkan di masa depan nanti, kami berusaha untuk menyiapkan apa yang dibutuhkan pasangan kami nanti, tentulah agar pasangan kami bahagia dengan kami.
Bagaiman kami menemukannya?susah mungkin bagi kami tuk menemukan pasangan ataupun jodoh kami nantinya, tapi kami tak ingin mencari layaknya mencari ikan di tengah lautan. Bila tidak cocok kemudian dibuang. kami percaya akan Kebesaran Allah, bahwa Dia telah menyiapkan sesosok pasangan kami yang benar-benar pas buat kami di mata Dia. Kami tidak harus mencari, semua mengalir begitu saja. Asalkan kami menyiapkan diri untuk pasangan kami, bila menginginkan pasangan yang baik pastinya kami akan berusaha menjadi baik.
pasangan tidak akan jauh dari kita. baik untuk yang baik, pezina untuk pezina. Sakit rasanya bila nanti pasangan kita ternyata pernah dekat-dekat dengan zina (pacaran, dll). pasti pasangan yang pernah dekat-dekat zina juga tidak jauh dengan dirinya (pernah dekat-dekat dengan zina). Maka dari itu kami tidak ingin mendapatkan pasangan seperti itu sehingga kami menjaga diri utnuk tidak dekat-dekat zina.
Kita percaya masih ada buat kami. kami percaya masih ada muslimah yang cantik buat kami karena kami percaya kekuasaan-Nya


ShoutMix chat widget